Batik Cirebonan.

On Minggu, 26 September 2010 0 komentar

 BATIK MOTIF DETAIL ALAM

BATIK MOTIF KUDA

BATIK MOTIF BUNGA


BATIK MOTIF BINATANG

BATIK BINATANG LAUT
BATIK ALAM
BATIK TULIS MEGA MENDUNG KOMBINASI


BATIK TOKEK  MERAH


BATIK IKAN


On Sabtu, 25 September 2010 0 komentar

On Selasa, 07 September 2010 0 komentar

BATIK MEGA MENDUNG COKLAT(MM-C) TAMPIL DENGAN WARNA YANG KHAS DAN MENAWAN COCOK UNUTK SEMUA WARNA KULITINDAH UNUTK DI PAKAI,HARGA KAIN BATIK INI 100CM X 200CM BAHAN KATUN HALUS RP 130.000,-BELUM ONGKOS KIRIM

ARTISTIK MEGA MENDUNG (KODE MM- BP)YANG PENUH GAYA SENI INI SANGAT COCOK UNUTK SEMUA KALANGAN ,
HARGA KAIN BATIK INI 100CM X 200CM BAHAN KATUN HALUS RP 130.000,-BELUM ONGKOS KIRIM

BATIK MEGA MENDUNG (CODE MM-HP)YANG KALEM DAN NYAMAN UNUTK DIPAKAITAMPIL LEBIH SEDERHANA,HARGA KAIN BATIK INI 100CM X 200CM BAHAN KATUN HALUS RP 130.000,-BELUM ONGKOS KIRIM



BATIK MEGA MENDUNG (CODE MM - K-B)DENGAN KOMBINASI BATIK BUNGA AKAN TAMPIL LEBIH SERASI DAN MENARIK PANDANGAN,HARGA KAIN BATIK INI 100CMX 200CM BAHAN KATUN HALUS  RP 140.000,-BELUM ONGKOS KIRIM   


9
BATIK MEGA MENDUNG KECIL(KODE MM-K) DENGAN WARNA YANG KHAS LEBIH MENARIK DAN SANGAT CANTIK,HARGA KAIN BATIK INI 100CM X 200CM BAHAN KATUN HALUS RP 130.000,-BELUM ONGKOS KIRIM  



BATIK MEGA MENDUNG MERA MARON (KODE MM-MMP)DENGAN GRADASI PUTIH TAMPIL LEBIH KALEM DAN MENAWAN,HARGA KAIN BATIK INI 100CM X 200CM BAHAN KATUN HALUS  RP 130.000,-BELUM ONGKOS KIRIM 

BATIK MEGA MENDUNG (CODE MM- BD)INI TAMPIL LEBIH INDAH DAN BERSENI TINGGI DENGAN WARNA YANG SUNGGUH KALEM DAN LEMBUT
.HARGA KAIN BATIK INI 100CM X 200CM BAHAN KATUN HALUS  RP 140.000,-BELUM ONGKOS KIRIM

BATIK MEGA MENDUNG ORANGE (CODE MM-O)DENGAN GRADASI WARNA YANG CERAH LAIN DARI SENI BATIK  TAMPIL PENUH MAKNA DAN DINAMIS, HARGA KAIN BATIK INI 100CM X 200CM BAHAN KATUN HALUSRP 130.000,-BELUM ONGKOS KIRIM




BATIK MEGA MENDUNG BIRU MUDA(CODE MM-BP) DENGAN GRADASI PUTIH YANG NYAMAN DAN ELEGAN UNUTK DIPAKAI TAPIL MEMPESONA,HARGA KAIN BATIK INI 100CM X 200CM BAHAN KATUN HALUSRP 130.000,-BELUM ONGKOS KIRIM

BATIK MEGA MENDUNG PENUH ( CODE MM MPH ) GRADASI YANG MENJADI ANDA LEBIH SANTAI  ,HARGA KAIN BATIK INI 100CM X 200CM BAHAN KATUN HALUSRP 130.000,-BELUM ONGKOS KIRIM



BATIK MEGA MENDUNG UNGU HITAM(KODE MM-UHP) DENGAN GRADASI PUTIH AKAN MENAMBAH KEKHASAN TERSENDIRI DAN BER WIBAWAHARGA KAIN BATIK INI 100CM X 200CM BAHAN KATUN HALUSRP 130.000,-BELUM ONGKOS KIRIM 

BATIK MEGA MENDUNG KOMBINASI ( KODE MM-K 1)YANG SANGAT BAGUS DAN BERGAYA INI MEMBUAT ANDA TAMPIL LEBIH PERCAYA DIRIHARGA KAIN BATIK INI 100CM X 200CM BAHAN KATUN HALUS RP 140.000,-BELUM ONGKOS KIRIM

BATIK MEGA MENDUNG BIRU ( KODE MM-B )KESAN GAYA YANG ARTISTIK DENGAN GRADASI PUTIH HITAMNYA YANG    ELEGAN DAN SEDAP DI PANDANG








,HARGA KAIN BATIK INI 100CM X 200CM BAHAN KATUN HALUSRP 130.000,-BELUM ONGKOS KIRIM

BATIK WAYANG ( KODE BM-W )DENGAN GAYA SENI MEGA MENDUNGNYA YANG MENAWANMEMBUAT BATIK INI SEPERTI HIDUP



 ,HARGA KAIN BATIK WAYANG UKURAN 100CMX200CM BAHAN KATUN HALUSRP  450.000,-HARGA TERGANTUNG DARI TINGKAT KESULITAN DALAM MEMBATIKNYA.

LIHAT BATIK YANG LAINYA






On Jumat, 27 Agustus 2010 0 komentar

Keunggulan Batik Tulis . Eksklusif sehingga terkesan elegan dan terasa beda feel nya bagi pemakai.
2. Motif yang khas dan unik, sekalipun punya motif sama tidak mungkin ada batik tulis yang kembar karena sifatnya digambar satu persatu dengan menggunakan tangan.
3. Permukaan 2 sisi kain (jika dibolak balik) kualitas warnanya tetap sama karena teknik pewarnaannya dengan pencelupan.
4. Memiliki nilai seni yang tinggi karena proses pengerjaan begitu rumit dan detail yaitu membuat desain, memindahkan desain ke kain, menyanting, lalu pewarnaan.
Batik Tulis
Batik Tulis adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang teknis pembuatan motifnya langsung ditulis secara manual.

Alat untuk menulisnya atau yang biasa disebut canting terbuat dari tembaga dengan gagang dari bambu. Ujung dari canting atau biasa disebut cucuk, mempunyai lubang yang bervariasi, sehingga bisa menentukan besar kecilnya motif. Sedangkan bak penampung canting disebut sebagai nyamplung. Nyamplung ini bisa berisi cairan malam atau pewarna, tergantung dari teknik batik yang akan digunakan.

Batik Tulis Malam
adalah teknik batik tulis dengan menorehkan cairan malam melalui canting tulis. Proses pembuatan batik tulis malam mirip seperti batik cap. Bedanya ada di motif. Jika batik cap motifnya cenderung berulang, maka batik tulis malam motifnya bisa unik kreatif persis seperti menggambar dengan bebas. Cairan malam tetap terjaga kondisi suhunya pada 70 derajat celcius. Canting tulis mengambil cairan malam melalui nyamplung. Kemudian cucuk canting harus berlubang, sehingga perlu ditiup agar membran cairan terbuka. Setelah itu cairan malam baru dioleskan sesuai motif yang telah digambar di kain mori dengan pensil. Langkah selanjutnya adalah proses pewarnaan seperti pada batik cap.

Batik Tulis Colet (Warna)
adalah teknik batik tulis dengan menorehkan warna melalui canting tulis langsung ke kain mori, sehingga isi dari nyamplung canting adalah warna yang dikehendaki. Proses pembuatan batik tulis colet ini mirip seperti menggambar di kanvas. Jadi hasilnya sangat ditentukan dari kreatifitas dan keuletan goresan tangan dari pembatik. Semakin kecil dan detil barisan titik-titik yang bisa dibuat oleh pembatik, maka akan semakin tinggi tingkat kesulitan dan nilai dari batik tersebut.

    Proses pembuatan batik tulis adalah sebagai berikut :
  • Siapkan kain mori terbentang
  • Gambar sketsa motif batik yang akan dibuat dengan menggunakan pensil
  • Torehkan cairan malam atau warna menggunakan canting tulis secara teliti
  • Jika yang ditorehkan cairan malam dan sudah selesai semua untuk satu bahan pakaian, maka proses selanjutnya adalah pewarnaan, lorot malam, bilas soda, jemur, setrika (mirip seperti batik cap)
  • Jika yang ditorehkan adalah zat pewarna dan sudah selesai semua untuk satu bahan, maka proses selanjutnya adalah klerak yang bertujuan untuk memperkuat dan mengkilapkan warna.
    Ciri-ciri batik Tulis adalah :
  • Motif tidak berulang
  • Kombinasi warna bisa lebih banyak
  • Warna dasarnya bisa gelap atau cerah
 
Batik Sablon atau Batik Printing adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang teknis pembuatannya melalui proses sablon manual (seperti pembuatan spanduk / kaos), atau printing mesin pabrik.

Jika anda pernah melihat teknik pembuatan spanduk, nah batik sablon ini tidak jauh beda dari itu. Cuman bahan warna yang digunakan jelas beda kualitas dan mutunya.

Berbeda dengan batik cap, batik sablon printing ini hanya satu sisi kain mori saja yang mengalami proses pewarnaan. Sehingga warna dari batik sablon printing ini relatif lebih mudah pudar.

Kelebihan dari batik sablon printing adalah kecepatan dalam produksinya, karena sekali cetak satu warna hanya membutuhkan waktu 5 menit dengan hasil sesuai dengan ukuran plangkan yang digunakan. Selain itu motif batiknya juga bisa lebih detail. Teknik batik sablon printing umumnya digunakan oleh produsen batik untuk memenuhi seragam dalam jumlah yang cukup besar, sehingga biaya produksinya bisa lebih hemat.

    Proses pembuatan batik sablon printin adalah sebagai berikut :
  • Siapkan desain dalam ukuran satu bahan, kurang lebih ukuran 2 x 1 meter
  • Cetak film desain dalam plankan (plankan yang digunakan untuk batik, pori-porinya lebih besar dibandingkan dengan plankan yang biasa digunakan untuk spanduk atau kaos).
  • Jumlah plankan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan jumlah warna yang akan digunakan.
  • Siapkan kain mori dasar yang akan disablon, dengan posisi kain mori yang kencang.
  • Letakkan plankan di atas kain, lalu tuangkan pewarna dan tarik pewarna dari ujung plankan ke ujung plankan lainnya dengan valet.
  • Keringkan kain mori yang telah diberikan warna.
  • Ulangi langkah di atas, untuk setiap perbedaan warna dan desain.
    Ciri-ciri batik sablon printing adalah :
  • Motif bisa tidak berulang
  • Desain bisa lebih detail
  • Warna pada kain hanya tebal di salah satu sisi
Batik Cap adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang menggunakan canting cap. Canting cap yang dimaksud di sini mirip seperti stempel. Cuman bahannya terbuat dari tembaga dan dimensinya lebih besar. Rata-rata berukuran 20cm X 20cm.

    Proses Pembuatan batik cap adalah sebagai berikut :
  • Kain mori diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi dengan bahan yang empuk
  • Malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan malam ini tetap dalam kondiri 60 s/d 70 derajat Celcius
  • Canting Cap lalu dimasukkan kedalam cairan malam tadi (kurang lebih 2 cm bagian bawah canting cap yang tercelup cairan malam)
  • Canting Cap kemudian di-cap-kan (di-stempel-kan) dengan tekanan yang cukup di atas kain mori yang telah disiapkan tadi
  • Cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori hingga tembus ke sisi lain permukaan kain mori
  • Setelah proses penge-cap-an selesai dengan berbagai kombinasi canting cap yang digunakan, selanjutnya kain mori akan dilakukan proses pewarnaan, dengan cara mencelupkan kain mori ini ke dalam tangki yang berisi warna yang sudah dipilih.
  • Kain mori yang permukaannya telah diresapi oleh cairan malam, tidak akan terkena dalam proses pewarnaan ini.
  • Setelah proses pewarnaan, proses berikutnya adalah penghilangan berkas motif cairan malam melalui proses penggodogan.

  • Sehingga akan nampak 2 warna, yaitu warna dasar asli kain mori yang tadi tertutup malam, dan warna setelah proses pewarnaan tadi.
  • Jika akan diberikan kombinasi pewarnaan lagi, makan harus dimulai lagi dari proses penge-cap-an cairan malam - pewarnaan - penggodogan lagi.
  • Sehingga diperlukan proses berulang untuk setiap warna.
  • Hal yang menarik dari batik cap adalah pada proses perkawinan warna, karena permukaan kain mori yang telah diwarna sebelumnya akan diwarna lagi pada proses pewarnaan berikutnya, sehingga perlu keahlian khusus dalam proses pemilihan & perkawinan warna.
  • Oleh karena proses pewarnaan yang berulang-ulang dan menyeluruh pada setiap pori-pori kain mori, maka warna pada batik cap cenderung lebih awet dan tahan lama dibandingkan dengan batik yang lain.
  • Proses terakhir dari pembuatan batik cap adalah proses pembersihan dan pencerahan warna dengan soda. Selanjutnya dikeringkan dan disetrika.
    Ciri-ciri batik CAP adalah :
  • Warna batik kedua belah sisi kain adalah sama
  • Warna batik lebih mengkilap
  • Motif tidak terlalu detil
  • Biasanya warna dasar adalah warna tua / gelap
 
 

On Kamis, 26 Agustus 2010 0 komentar

Asal Usul Batik Cirebon

Motif-motif Batik CirebonBatik trusmi memiliki ciri khas yang membedakan dengan batik lainnya. Ragam motif batik trusmi tidak terlepas dari sejarah pembuatannya. Misalnya percampuran kepercayaan, seni dan budaya yang dibawa etnis dan bangsa pada masa lampau. Seperti diketahui, pada abad ke-20, Cirebon merupakan pelabuhan yang ramai dikunjungi pedagang dari China maupun Timur Tengah.

Motif batik trusmi yang merupakan proses percampuran antara  budaya, kepercayaan, dan etnik adalah motif paksinaga liman dan motif singa barong, yang merupakan dua kereta Kerajaan Cirebon: Kesepuhan dan Kanoman. Replika bentuk binatang khayal berupa singa barong dan peksi nagaliman merupakan wujud perpaduan budaya China, Arab, dan Hindu.

Dua corak batik trusmi menjadi ikon batik nasional, yaitu motif keratonan dan motif pesisiran. Motif keratonan biasanya menggunakan bentuk yang diambil dari lingkungan keraton, seperti Taman Arum Sunyaragi, Kereta Singa Barong, Naga Seba, ayam alas, dan wadas. Warna yang digunakan pada batik ini cenderung gelap, seperti cokelat dan hitam.

Motif keraton terbagi dalam dua jenis. Pertama, yang biasa dipergunakan punggawa atau abdi dalem. Jenis motif batik untuk punggawa kuat dan besar. Kedua, yang biasa dipergunakan kalangan ningrat. Ragam hiasnya halus dan kecil. Warna-warna batik keraton asli Cirebon umumnya sogan, hitam, biru tua, dan kuning.

Adapun motif pesisiran biasanya memiliki ciri gambar lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Misalnya gambar aktivitas masyarakat di pedesaan atau gambar flora dan fauna yang memikat, seperti dedaunan, pohon, dan binatang laut. Warna pada motif pesisiran cenderung terang, seperti merah muda, biru laut, dan hijau pupus.

Penciptaan terhadap motif batik trusmi memiliki latar historis yang kuat. Motif yang dibuat adalah simbol dari apa yang dikehendaki atau menceritakan latar sosial tertentu. Misalnya jenis motif pusar bumi, yang menggambarkan sebuah lubang di puncak Gunung Jati, tempat pemuka agama Islam bermusyawarah, atau batik ayam alas gunung yang menjadi perlambang penyiaran dan penyebaran agama Islam dari bukit Gunung Jati.

Batik taman arum sunyaragi melambangkan sebuah taman yang harum, tempat para raja bersemadi untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Pencipta. Kebudayaan China yang mengilhami motif batik trusmi disebut dengan batik piring dan piring selampad. Ini berasal dari susunan piring porselen China yang dipakai sebagai hiasan dinding Astana Gunung Jati dan keraton.

Sedangkan motif bergaya China ini merupakan pengaruh akumulasi selera juragan-juragan batik keturunan China waktu itu. Batik produk juragan China ini umumnya berwarna merah, biru, hijau, dan putih. Itu menjadi warna khas batik pesisir.

Besarnya pengaruh budaya dan kepercayaan pada motif batik, di antaranya ada yang terasa begitu kental dengan kepercayaan berbau mistik. Sebut saja nama batik kapal keruk, yang menurut kepercayaan, sangat baik dipakai mereka yang ingin menambah dan menggali ilmu.
Lain halnya dengan batik kapal kandas, yang konon sebaiknya dipakai oleh orang yang sudah matang dan dewasa dalam segalanya dan tangguh menghadapi liku-liku kehidupan dalam menggapai maksud tujuan.

Warta Kota Dian Anditya M

On 0 komentar

Batik Mega Mendung Biru Hitam Putih




Silakan klik gambar untuk melihat detail


Batik Tulis Cirebon Motif Megamendung dengan warna merah. Batik ditulis dengan tangan kemudian dilakukan pewarnaan sebanyak lebih dari tiga kali untuk menghasilkan warna gradasi yang halus.

Batik Motif Mega Mendung melambangkan awan pembawa hujan sebagai pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan.  Sejarah motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa China di Cirebon. Sunan Gunung Jati yang mengembangkan ajaran Islam di daerah Cirebon menikah dengan seorang putri Cina Bernama Ong Tie. Motif Awan ini menggambarkan pengaruh kebudayaan China dalam desain batik Cirebon.

A must have for batik collectors

Bahan: Kain Katun
Tipe: Batik Tulis
Harga: Rp. 145.000,00

Garansi 100% Uang Kembali
- Semua produk yang tersedia di sini adalah produk yang dibuat dengan metode batik tulis atau batik cap asli buatan pengrajin Indonesia.
Kenapa Membeli Kain Batik?
- Memiliki kain adalah bentuk termurni dari kesenangan kita terhadap batik Indonesia.
- Dari Kain Batik, Anda bisa menciptakan kreasi pakaian apapun yang Anda mau, Baju, Gamis, Celana, Rok, Tas, dll sesuai dengan gaya Anda.
- Sebagai investasi. Sejak dulu, para orangtua kita memiliki kain yang disimpan untuk diberikan kepada anak atau cucunya. Dan setelah tahunan memiliki nilai yang lebih.
Pertanyaan yang sering diajukan
- Kain Batik biasanya tidak dijual dalam ukuran meteran atau yard. Tetapi dalam ukuran baku sekitar 2 - 2,3m x 1 - 1,1 m.

On 0 komentar

Megamendung Merah Maron
Megamendung

Artikel dari pembaca (Tulisan:  Ika Yuwono dari Yogyakarta)


batik megamendung

Aneh!! Itulah yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya ketika melihat motif batik yang menyerupai bentuk awan yang berarak-arak di langit. Lama-lama, setelah saya sering memperhatikan motif batik ini, timbullah rasa kagum. Motifnya yang terkesan abstrak, ternyata sangat indah dan terkesan mistis (agak berlebihan ya?). Lebih dari itu, ternyata motif ini mempunyai nilai sejarah, seni dan filosofi yang sangat tinggi.

Motif batik ini dikenal dengan nama MEGAMENDUNG atau awan-awanan. Merupakan karya seni batik yang identik dan bahkan menjadi ikon batik daerah Cirebon. Motif batik ini mempunyai kekhasan yang tidak ditemui di daerah penghasil batik lain. Bahkan karena hanya ada di Cirebon dan merupakan masterpiece, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI akan mendaftarkan motif megamendung ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan sebagai salah satu world heritage.

Motif megamendung sebagai motif dasar batik sudah dikenal luas sampai ke manca negara. Sebagai bukti ketenarannya, motif megamendung pernah dijadikan cover sebuah buku batik terbitan luar negeri yang berjudul “Batik Design”, karya seorang berkebangsaan Belanda bernama Pepin van Roojen.

Kekhasan motif megamendung tidak saja pada motifnya yang berupa gambar menyerupai awan dengan warna-warna tegas, tetapi juga nilai-nilai filosofi yang terkandung di dalam motifnya. Hal ini berkaitan erat dengan sejarah lahirnya batik secara keseluruhan di Cirebon.

Sejarah timbulnya motif megamendung berdasarkan buku dan literatur yang ada selalu mengarah pada sejarah kedatangan bangsa China ke wilayah Cirebon. Hal ini tidak mengherankan karena pelabuhan Muara Jati di Cirebon merupakan tempat persinggahan para pendatang dari dalam dan luar negeri. Tercatat jelas dalam sejarah, bahwa Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di wilayah Cirebon pada abad ke-16, menikahi Ratu Ong Tien dari China. Beberapa benda seni yang dibawa dari China seperti keramik, piring dan kain berhiaskan bentuk awan.

Dalam faham Taoisme, bentuk awan melambangkan dunia atas. Bentuk awan merupakan gambaran dunia luas, bebas dan mempunyai makna transidental (Ketuhanan). Konsep mengenai awan juga berpengaruh di dunia kesenirupaan Islam pada abad ke-16, yang digunakan kaum Sufi untuk ungkapan dunia besar atau alam bebas.

Batik Megamendung

Pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Ratu Ong Tien menjadi pintu gerbang masuknya budaya dan tradisi China ke keraton Cirebon. Para pembatik keraton menuangkan budaya dan tradisi China ke dalam motif batik yang mereka buat, tetapi dengan sentuhan khas Cirebon, jadi ada perbedaan antara motif megamendung dari China dan yang dari Cirebon. Misalnya, pada motif megamendung China, garis awan berupa bulatan atau lingkaran, sedangkan yang dari Cirebon, garis awan cenderung lonjong, lancip dan segitiga.

Sejarah batik di Cirebon juga terkait dengan perkembangan gerakan tarekat yang konon berpusat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Membatik pada awalnya dikerjakan oleh anggota tarekat yang mengabdi di keraton sebagai sumber ekonomi untuk membiayai kelompok tarekat tersebut. Para pengikut tarekat tinggal di desa Trusmi dan sekitarnya. Desa ini terletak kira-kira 4 km dari Cirebon menuju ke arah barat daya atau menuju ke arah Bandung. Oleh karena itu, sampai sekarng batik Cirebon identik dengan batik Trusmi.

Motif megamendung yang pada awalnya selalu berunsurkan warna biru diselingi warna merah menggambarkan maskulinitas dan suasana dinamis, karena dalam proses pembuatannya ada campur tangan laki-laki. Kaum laki-laki anggota tarekatlah yang pada awalnya merintis tradisi batik. Warna biru dan merah tua juga menggambarkan psikologi masyarakat pesisir yang lugas, terbuka dan egaliter.

Selain itu, warna biru juga disebut-sebut melambangkan warna langit yang luas, bersahabat dan tenang serta melambangkan pembawa hujan yang dinanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan dan pemberi kehidupan. Warna biru yang digunakan mulai dari warna biru muda sampai dengan warna biru tua. Biru muda menggambarkan makin cerahnya kehidupan dan biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan dan memberi kehidupan.

Dalam perkembangannya, motif megamendung mengalami banyak perkembangan dan dimodifikasi sesuai permintaan pasar. Sering kita temui, motif megamendung dikombinasi dengan motif hewan, bunga atau motif lain. Sesungguhnya penggabungan motif seperti ini sudah dilakukan oleh para pembatik tradisional sejak dulu, namun perkembangannya menjadi sangat pesat dengan adanya campur tangan dari para perancang busana.

Selain motif, warna motif megamendung yang awalnya biru dan merah, sekarang berkembang menjadi berbagai macam warna. Ada motif megamendung yang berwarna kuning, hijau, coklat dan lain-lain.

Proses produksinya yang dahulu dikerjakan secara batik tulis dan batik cap, dengan pertimbangan ekonomis diproduksi secara besar-besaran dengan cara disablon (printing) di pabrik-pabrik. Walaupun kain bermotif megamendung yang dihasilkan dengan proses seperti ini sebenarnya tidak bisa disebut dengan batik.

Wujud motif megamendungpun yang dulunya hanya dikenal dalam wujud kain batik, sekarang bisa ditemui dalam berbagai macam bentuk barang. Ada yang berupa hiasan dinding lukisan kaca, produk-produk interior seperti ukiran kayu maupun produk-produk peralatan rumah tangga seperti sarung bantal, sprei, taplak meja dan lain-lain.

Membaca uraian tentang motif megamendung seperti yang tertulis di atas, rasanya tidaklah berlebihan kalau kita memperhatikan pendapat bapak H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds, Ketua Harian Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) yang menyatakan bahwa motif megamendung merupakan wujud karya yang sangat luhur dan penuh makna, sehingga penggunaan motif megamendung sebaiknya dijaga dengan baik dan ditempatkan sebagaimana mestinya. Pernyataan ini tidak bermaksud membatasi bagaimana motif megamendung diproduksi, tapi lebih kepada ketidaksetujuan penggunaan motif megamendung untuk barang-barang yang sebenarnya kurang pantas, seperti misalnya pelapis sandal di hotel-hotel.